Thursday, June 22, 2017

Inspirasi dari Astra dan Surabaya dalam Mengubah Stigma Kampung Negatif Menjadi Pusat Ekonomi Kreatif


Masih segar dalam ingatan,di tahun 2014 lalu kota Surabaya sempat membuat geger tanah air dengan berita akan ditutupnya gang Dolly, pusat prostitusi terbesar di Asia oleh Wali Kota Surabaya, ibu Tri Rismaharini.


Keputusan bu Risma saat itu mendapat tentangan dari berbagai pihak. Namun meski begitu beliau tetap bersikukuh untuk menutup lokalisasi yang berlokasi di kawasan Putat Jaya ini.

Setelah ditutup, wajah gang Dolly yang dulu gemerlap dan riuh menjadi tak ubahnya kota mati. Banyak wisma-wisma yang dibiarkan terbengkalai karena ditinggal penghuninya.

Hingga akhirnya datanglah para relawan yang membuat Dolly kembali hidup. Bukan, bukan untuk dijadikan tempat bisnis esek-esek lagi, melainkan diberdayakan melalui kegiatan ekonomi kreatif.

Saat ini sedikitnya ada 8 Kelompok Usaha Bersama (KUB) yang berdiri di lokasi eks lokalisasi Dolly tersebut, salah satunya adalah KUB Mampu Jaya dengan produk andalan berupa sandal dan sepatu kulit.

KUB Mampu Jaya menempati eks wisma Barbara, wisma yang kabarnya terbesar ketika lokalisasi Dolly masih jaya. Tak lama berselang setelah Dolly ditutup, sebanyak 30 orang yang terkena imbas penutupan lokalisasi ini diberi pelatihan tentang produksi sepatu dan sandal. Dari pelatihan tersebut kemudian lahirlah Kelompok Usaha Bersama Mampu Jaya dengan pekerja yang berasal dari pelatihan dan saling berbagi tugas dalam rangkaian proses produksi.

Kini hasil produksi KUB Mampu Jaya tak cuma dipasarkan di wilayah Surabaya saja, namun mulai merambah ke luar pulau Jawa. Bahkan di tahun 2016 lalu, KUB Mampu Jaya dipercaya untuk mengadakan souvenir berupa sepatu edisi khusus dalam even UN Habitat III.

Selain produksi alas kaki, ada juga industri pembuatan batik, sablon, dan makanan kecil di kawasan ini. Dengan lahirnya berbagai industri kreatif tersebut, diharapkan dapat mengubah stigma negatif gang Dolly yang dulu identik sebagai lokalisasi menjadi kawasan pusat industri.

Keberhasilan ibu Risma dalam merebranding kawasan lokalisasi Dolly rupanya menjadi inspiradi bagi daerah lain untuk melakukan langkah yang sama seperti di Kalimantan Timur yang baru saja menutup 20 titik prostitusi di daerahnya.

Ngomong-ngomong soal inspirasi, Astra International, perusahaan induk investasi dengan usaha di bidang otomotif, jasa keuangan, alat berat, agribisnis, teknologi informasi, dan infrastruktur, juga tak hentinya memberi inspirasi dalam pembangunan negeri hingga usianya menginjak 60 tahun ini.


Inspirasi 60 tahun Astra tersebut terlihat dalam program-program yang telah dicanangkan Astra untuk perkembangan negeri ini antara lain, Astra Cerdas, Astra Hijau, Astra Sehat, dan yang berkaitan tentang ekonomi kreatif adalah program Astra Kreatif.

Dalam bidang industri kreatif, kontribusi Astra tidak bisa dibilang main-main. Terbukti dari banyaknya penghargaan yang diterima oleh Astra yang berkaitan dengan industri, salah satunya penghargaan dari Kementerian Negara Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Republik Indonesia atas partisipasi dalam membina dan mengembangkan UMKM di tanah air.

Kota Surabaya pun tak luput dari kontribusi Astra dalam memajukan pariwisatanya lho. Tau kampung Keputih yang begitu hits akhir-akhir ini dan menjadi salah satu jujugan wisata bagi para muda mudi Surabaya dan sekitarnya?

Pada tahun 2014, Astra meresmikan taman berseri Astra yang berada di wilayah kampung Keputih dengan 3 tahap perencanaan pembangunan dan pengembangan sejak tahun 2013 hingga nanti tahun 2020. Diharapkan kampung ini bisa menjadi ikon kota Surabaya dan pusat wisata edukatif nantinya.

Sunber: satu-Indonesia.com
Sejak diresmikannya kampung keputih sebagai taman berseri oleh Astra, wilayah yang dahulu gersang ini sekarang berubah menjadi lingkungan hijau.

Semoga setelah ini tak hanya kampung Keputih yang berubah menjadi lebih baik, tapi juga kampung lain di Surabaya termasuk eks lokalisasi Dolly, juga mendapat kesempatan mendapat binaan oleh Astra agar langkah perubahan yang dilakukan pemerintah Surabaya dapat terus berkelanjutan.



No comments:

Post a Comment

COPYRIGHT © 2017 | TEMPLATE BY RUMAH ES