Sunday, May 28, 2017

Aku Ingin Tetap Berprestasi, Meski Terkena Alergi


Hai semuanya, perkenalkan namaku Alif, umurku 3,5 tahun. Aku suka lari-larian ke sana kemari, lompat-lompat, main sepak bola sama papa, dan membantu papa mencabut rumput di halaman depan. Kadang aku juga suka bantu mama menyapu lantai, tapi mama suka ngomel-ngomel kalau aku ikut-ikutan menyapu. Soalnya aku kalau menyapu pakai pedang dan tangan, bukan pakai sapu, hehehe.


Kata mama, nanti mataku bisa sakit karena kena debu. Tapi aku kan ingin jadi anak baik yang suka membantu mama dan papa. Kadang kalau dilarang membantu mama papa, aku suka marah terus gulung-gulung di lantai. Habis aku kesel dilarang-larang terus. Main tanah gak boleh, nyapu gak boleh, utak-atik kipas angin gak boleh, bahkan aku main sembunyi-sembunyian di balik gorden juga gak boleh. Kata mama banyak debunya. Emang kenapa sih sama debu?

Tapi mama bener juga sih, kalau aku bandel dan gak nurut buat main di tempat yang berdebu, pasti gak lama kemudian aku langsung batuk pilek terus mataku jadi bengkak dan berair. Kalau udah gitu, baru deh aku nurut sama mama papa, hihihi.

Dulu di umur 1 minggu, badanku pernah diserang bintil-bintil kemerahan dengan jumlah yang banyak dan baru hilang setelah umurku 1 bulan. Tapi sampai umur 1 tahun aku masih sering langganan dihinggapi ruam-ruam kemerahan di badan.

Badanku yang bentol-bentol

Kata orang-orang, aku terkena sawan karena mama gak mau memasang peniti di bajuku, musyrik kata mama. Setelah ditelusuri rupanya gatal dan ruam yang sering datang ke sekujur tubuhku adalah karena aku alergi sabun yang mengandung deterjen. Ceritanya mama kan gak mau rugi, jadi aku dimandikan dengan sabun hadiah pemberian teman-temannya. Tapi ternyata kulitku menolak kandungan deterjen yang terdapat di sabun-sabun hadiah itu. Mama jadi tekor deh harus beli sabun khusus buatku yang gak mengandung deterjen.

Kalau ruamku sedang kambuh, kata mama aku jadi sering rewel dan menangis. Ya iyalah, kan ruamnya bikin badanku gatal-gatal dan panas tapi tangan mungilku dulu kesulitan untuk menggaruknya. Hih, sebel deh.

Di umur 1,5 tahun, ruamku mulai jarang kambuh, tapi aku jadi sering sakit pilek dan bintitan. Bagian bawah mataku pernah bengkak besar berwarna kebiruan. Mama khawatir banget, takut aku terkena sakit aneh-aneh. Untunglah, kata pak dokter bengkak di mataku karena efek dari batuk pilek yang aku alami.

Hampir tiap 2 minggu sekali, pilek selalu datang menyerangku. Badanku sih gak demam, tapi ingus yang mbeler terus itu mengganggu banget, tidur juga gak nyenyak. Aku jadi suka tantrum karena kurang tidur yang berkualitas. Mama pun suka kesel kalau habis mandiin aku, soalnya udah dimandiin ganteng-ganteng, eh gak lama kemudian mukaku udah cemong lagi karena ingus yang aku lap kemana-mana, hehehe.

Kali ini, lagi-lagi mama yang dituduh bersalah karena suka minum es gak bagi-bagi, eh salah ding, karena kata orang-orang hobi mama yang suka minum es membuat ASInya jadi dingin dan bikin aku sering pilek.

Padahal kan mama tau, kalau suhu ASI itu stabil, gak ngaruh mau minum air dingin atau gak. Lagipula penyebab batuk pilek mah bukan karena air dingin, mitos itu! Batuk pilek itu karena virus atau alergi.

Setelah berkonsultasi dengan dokter dan mengingat-ingat kegiatan terakhir setiap pilekku kambuh, akhirnya mama menemukan penyebab pilek yang sering aku derita. Alergi debu!

Waktu itu kami memang baru pindah ke rumah mbak uti (nenek) yang letaknya di tengah kota yang ramai dengan lalu lalang kendaraan sehingga banyak debu-debu berterbangan sampai ke rumah. Selain itu aku juga hobi banget main tanah di pinggir jalan terus tanpa sadar aku mengelap muka padahal belum cuci tangan. Alhasil, aku jadi sering terkena pilek deh.

Aku suka main rumput dan tanah. Psstt, setelah dari sini, aku langsung pilek dan mataku bengkak lho
Dulu mama mengira kalau alergi itu cuma sebatas alergi terhadap makanan dan hanya menyerang orang dewasa saja. Ternyata alergi ada banyak jenis dengan ciri-ciri yang berbeda sehingga kadang sulit untuk dideteksi, seperti alergi yang aku alami. Alergi juga bisa menyerang anak sejak usia bayi seperti aku yang sudah terkena alergi sejak umur 1 minggu setelah lahir.

Melihat aku yang memiliki beberapa alergi, mama jadi lebih aware terhadap alergi pada anak dan mencari tau seluk beluknya. Apalagi katanya alergi pada anak itu bisa mempengaruhi tumbuh kembang dan karakter anak, waah mama jadi makin waspada terhadap alergi yang aku punya.

Alergi bisa mempengaruhi tumbuh kembang pada anak apalagi jika terlambat terdeteksi karena akan menurunkan kualitas hidup anak, contohnya aku nih, tiap kali alergiku kambuh pasti tidurku jadi kurang berkualitas, padahal tidur yang cukup kan sangat bagus untuk pertumbuhanku. Untungnya alergiku cepat terdeteksi ya?

Ada lagi nih dampak lain alergi terdahap pertumbuhan anak, beberapa di antaranya adalah.
  • Anak dengan alergi susu sapi memiliki status gizi yang kurang
  • Bayi dengan dermatitis atopik memiliki berat dan tinggi badan rendah dibandingkan bayi yang sehat
  • Anak dengan asma beresiko memiliki gangguan oertumbuhan karena adanya gangguan fungsi paru dan pemberian steroid oral dengan dosis besar
  • Kurangnya tidur berkualitas karena gatal, sesak nafas, dan hidung tersumbat
  • Banyaknya jumlah hari tidak masuk sekolah akibat sakit
  • Kurang gizi akibat banyak makanan yang harus dihindari pada anak-anak yang alergi pada bahan makanan tertentu.
Aku jadi ingat, papa pernah cerita kalau dulu waktu masih SD, papa sering banget gak masuk sekolah karena alergi dingin, padahal papa kan tinggal di kota Malang yang suhunya rendah. Proses belajar papa pun pasti terganggu banget ya waktu itu?

Duuh, aku gak mau ah kayak papa yang sering bolos karena alerginya kambuh. Aku kan pengen jadi anak yang berprestasi kalau sekolah nanti, biar bisa jadi orang hebat.

Rupanya gak cuma mama dan papa yang aware terhadap alergi pada anak, Morinaga, salah satu produk unggulan PT Kalbe Nutritionals juga mendukung secara konsisten program tahunan World Allergy Week, yaitu program tahunan dari World Allergy Organization (WAO) dalam rangka meningkatkan pemahaman mengenai alergi dan penyakit lainnya yang terkait. Pada tahun ini Morinaga Allergy Week mempersembahkan program Platinum Kids Olympics.



Dalam acara tersebut, hadir DR. Dr. Zakiudin Munasir, Sp.A(K) selaku Konsultan Alergi Imunologi Anak sebagai pembicara. kata pak dokter, faktor penyebab berkembangnya alergi yang paling sering terjadi adalah karena faktor genetika alias keturunan. Orang tua yang tidak memiliki alergi hanya menurunkan resiko alergi pada anak sebesar 5% - 15 %. Sedangkan orang tua yang salah satunya memiliki alergi maka resiko yang diturunkan menjadi 20% - 40 %. Dan jika kedua orang tua memiliki alergi maka faktor resikonya semakin besar menjadi 40% - 60 %. Pantas saja aku bisa punya macam-macam alergi, lha wong mama dan papa juga punya riwayat alergi.


Pengetahuan tentang alergi ini memang penting banget lho karena bisa jadi salah satu penentu masa depan anak-anak. Makanya Morinaga termotivasi untuk mengadakan kampanye Semua Dari Ingin Tau yang tahun ini mempersembahkan Platinum Kids Olympics. Program tersebut terdiri dari 3 langkah, yaitu.

1. TAU - MELALUI MORINAGA ALLERGY WEEK PLATINUM KIDS OLYMPICS

Langkah yang paling pertama yang dilakukan untuk mencegah dan mengatasi alergi anak adalah harus mengenali gejala alerginya. Dulu papa pernah menjalani pengecekan alergi di rumah sakit, caranya adalah dengan mengambil sampel lapisan kulitnya beberapa kali untuk diuji dengan alergen (penyebab alergi). Kata papa kulitnya seperti dicongkel-congkel gitu. Hiiii, serem banget ya?

Kalau anak kecil seperti aku yang harus tes alergi begitu kan kasian, pasti aku bakal nangis-nangis deh. Untungnya sekarang Morinaga punya modul digital untuk pengecekan risiko alergi serta berisi artikel lengkap mengenai segala hal tentang alergi seperti gejala, penyebab, dan lain-lain. Modul digital Morinaga tersebut bisa diakses lewat www.cekalergi.com . Selain itu Morinaga juga menyediakan coaching clinic mengenai alergi dengan nutritionist di semua gerai KalCare di seluruh Indonesia. Ada juga layanan live chat dengan dokter yang memungkinkan  untuk berkonsultasi tentang alergi anak dari rumah.


Morinaga juga mempersembahkan kegiatan untuk kakak-kakak umur 5-10 tahun yang bertujuan untuk mengasah kecerdasan multitalenta (Brain Care), memberikan pertahanan tubuh ganda (Body Defense),mendukung tumbuh kembang optimal (Body Growth), serta mendukung kebutuhan nutrisi anak dalam rangkaian acara Platinum Kids Olympics pada tanggal 14 Mei 2017 di Jakarta. Morinaga percaya bahwa pola asuh yang baik, interaksi positif antara orang tua dan anak, serta asupan nutrisi yang tepat merupakan landasan agar anak bisa berkembang menjadi pribadi yang sadar akan potensinya.




2. CEGAH & ATASI - MELALUI MORINAGA ALLERGY TOTAL SOLUTION

Horeee! ternyata alergi itu bisa di atasi lho, aku pikir aku bakal terus-terusan terkena alergi sampai aku gede, fyuuh.

Salah satu cara mengatasi alergi adalah harus memahami pencegahan serta solusi alergi yang bisa didapat melalui program Morinaga Allergy Total Solution, yaitu program solusi total alergi untuk anak dengan sinergi nutrisi yang tepat, hasil pengembangan PT Kalbe Nutrinionals bersama Morinaga Research Centre Jepang. Program ini memiliki 3 keunggulan yaitu.
  • Solusi nutrisi total untuk pencegahan alergi serta tata laksana alergi susu sapi,
  • Tersedianya produk nutrisi untuk anak dari lahir sampai usia 12 tahun,
  • Sinergi nutrisi yang tepat dan mencakup Brain Care, Body Defense, dan Body Growth.
Program Morinaga Allergy Total Solution memang difokuskan pada kesehatan saluran pencernaan anak karena kondisi pencernaan yang sehat bisa membantu menyerap kandungan nutrisi serta mendukung daya tahan tubuh sehingga tumbuh kembang anak menjadi optimal. Waaah kalau gitu mulai sekarang aku harus banyak makan makanan yang bergizi dan gak boleh malas minum susu lagi, terutama yang mengandung probiotik seperti yang ada dalam MoriCare+Poridiges pada produk Morinaga Allergy Total Solution supaya alergiku gak kambuh terus.

Pencernaan sehat, tubuh pun kuat

3. SEBAR - MELALUI AMBASSADOR MORINAGA ALLERGY WEEK

Tahun ini Morinaga memperkenalkan Brand Ambassador untuk Morinaga Specialities, yaitu tante Astrid Tiar dan anaknya, kakak Anabel yang juga punya alergi seperti aku. Bedanya kak Anabel alerginya adalah terhadap susu sapi. Karena pengalamannya dalam mengasuh anak dengan alergi, makanya tante Astrid Tiar sangat semangat untuk mengedukasi serta menyebarkan informasi yang tepat pada masyarakat tentang alergi pada anak. Karena anak-anak punya hak untuk tumbuh kembang secara optimal serta tetap berprestasi meski terkena alergi sekali pun.



Om dan Tante juga bisa menyebarkan informasi tentang alergi pada anak tanpa harus menjadi public figure seperti tante Astrid Tiar dulu atau menunggu jadi Brand Ambassador Morinaga. Caranya bisa dimulai dengan mengedukasi orang-orang di lingkungan terdekatnya, supaya gak ada lagi salah kaprah yang mengira gatal pada bayi karena sawan atau pilek terus menerus karena ASI yang dingin seperti yang pernah aku alami.

Masa kalah sama aku, Alif, si anak 3,5 tahun yang udah bisa nulis artikel tentang alergi sepanjang ini?? hihihi.

Info selengkapnya tentang Morinaga:
Facebook: Morinaga Platinum
Instagram: @MorinagaPlatinum
Twitter: @MorinagaID
Youtube: MorinagaPlatinum

2 comments:

  1. Sy telah menularkan alergi pada anak sy. Hiks. Skrg dia gak doyan ikan krna takut gatal

    ReplyDelete
  2. lah apa hubungannya minum es trus ASI jadi dingin? btw, bayi ada yang suka ASI dingin lho. Anakku suka ASI perah dari kulkas yang ga pakai dihangatkan. Seger kali ya

    ReplyDelete

COPYRIGHT © 2017 | TEMPLATE BY RUMAH ES